Usaha partai Demokrat untuk mencari calon presiden yang berkualitas yang akan menandingi keperkasaan Jokowi (yang menurut banyak hasil survei merupakan capres terkuat) sepertinya tidak mudah. Partai Demokrat mengadakan konvensi untuk menjaring calon presiden dan mengundang banyak tokoh –tokoh populer dan potensial. Beberapa yang diundang berasal dari kalangan luar partai Demokrat seperti Anis Baswedan yang seorang akademisi, dan bahkan beberapa kader parpol lain juga diundang seperti Jusup Kalla dari Golkar dan Rustriningsih dari PDIP. Bahkan kabarnya Jokowi pernah akan diundang ikut konvensi tetapi kelihatannya Jokowi tidak berminat.
Sejak penyaringan calon peserta konvensi sudah mulai panas karena beberapa calon yang diundang akhirnya mengundurkan diri. Setelah terpilih sebelas calon konvensi dan dimulailah proses konvensi yang panjang untuk memilih calon presiden dari Demokrat. selama perjalanan konvensi ada beberapa masalah seperti adanya protes dari peserta karena merasa debat peserta konvensi kurang diliput media, kemudian ada isu adanya peserta konvensi yang kaya dan kurang kaya dan sebagainya.
Nah kejadian terakhir saat debat peserta konvensi partai Demokrat diadakan dikota Surabaya diwarnai dengan beberapa insiden. Pelaksanaan debat sempat terganggu karena tenda yang akan dipakai debat roboh diterjang hujan lebat, berita ini sempat banyak dikomentari oleh pembaca detik dan mangatakan bahwa INI MERUPAKAN TANDA-TANDA ALAM, entah apa maksud dari pembaca yang menulis komen ini. Mungkin saja mereka berpendapat bahwa sudah waktunya kepemimpinan akan berganti dan partai Demokrat tidak berkuasa lagi, dan alam sudah memberikan tanda-tandanya????.
Peristiwa robohnya tenda untuk depat capres partai Demokrat menjadi tambah panas karena ternyata depat capres partai demokrat diwarnai kericuhan dan menimbulkan perihatinan dari salah satu peserta konvesnsi yaitu Marzuki Alie. Inilah beritanya yang dikutip dari detik.com. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie merasa prihatin dengan kericuhan yang terjadi dalam acara debat konvensi calon presiden (capres) yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur.Dia menuturkan, kegiatan konvensi capres Partai Demokrat di Surabaya itu merupakan debat bernegara, tetapi sangat disayangkan justru yang hadir adalah massa yang tidak memiliki etika. Penyebabnya kericuhan lantaran tim Marzuki tidak mendapat kursi untuk duduk dalam kegiatan debat bernegara itu. Alhasil, di kegiatan bergengsi tersebut terjadi aksi saling lempar kursi.
Apakah Insiden kericuhan saat debat konvensi partai Demokrat juga merupakan tanda dari alam ???
Kita lihat saja nanti, apakah partai Demokrat masih berjaya pada pemilu 2014 dan apakah jago Demokrat mampu bersaing dengan calon presiden lainnya….
0 comments:
Posting Komentar