Selasa, 18 Februari 2014

Kambing Hitam “Redupnya” Konvensi Partai Demokrat

Usai Debat Konvensi, Pramono Edhie Makin Optimis  

Konvensi Partai Demokrat unuk mencari calon presiden potensal pada pemilu 2014 yang diperkirakan akan berlangsung meriah, bersinar dan mampu menyedot perhatian rakyat Indonesia, teryata agak kurang bersinar. Pernyataan ini di kemukakan oleh sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat Suaidi Marasabessy seperti dilansir oleh tempo.co. Kurang bersinarnya konvensi partai Demokrat sepertinya melengkapi beberapa masalah lainnya yang muncul selama pelaksanaan konvensi seperti mundurnya Efendi Ghazali dari komite konvensi, ricuhnya debat kandidat di Surabaya, dan beberapa masalah lainnya.

Kambing Hitam. Siapa/ apa yang menyebabkan konvensi partai Demokrat tidak bersinar ? Pihak penyelenggara menyalahkan atau mengkambinghitamkan televisi nasional termasuk TVRI yang tidak mau menyiarkan debat peserta konvensi. TVRI dan media nasional lain menolak karena khawatir jika menyiarkan debat konvensi Partai Demokrat dianggap sebagai keberpihakan kepada partai Demokrat dan melanggar Undang-Undang penyiaran.

Diberitakan juga, bahwa Komite Konvensi masih mendekati salah satu media nasional untuk menyiarkan debat kandidat. Menurut Suaidi, sejauh ini yang berminat menayangkan acara konvensi baru televisi lokal. Suaidi mengatakan, televisi nasional sangat berhati-hati menerima tawaran komite. "Sudah ada satu televisi yang menyatakan minat," kata dia.
Suaidi menjelaskan, salah satu kekhawatiran stasiun televisi adalah mengenai konsekuensi hukum yang bisa diterima. Suaidi mempertanyakan, apakah debat kandidat dan konvensi sudah menjadi bagian dari Undang-Undang Pemilu Presiden. Sebab, penayangan acara konvensi akan blocking time sehingga bisa diperdebatkan. "Sistem pemilu kita belum mengatur rekrutmen calon presiden seperti yang kami lakukan," kata dia.

Suaidi mengatakan sudah menerima surat dari Anies Baswedan mengenai keadilan akses ke media televisi. Dia memahami kritik Anies karena televisi dianggap paling efektif untuk mempengaruhi pemilih. Effendi Ghazali, anggota komite yang mengundurkan diri juga menyampaikan catatan atas keadilan ke televisi. Dia menilai, Presiden SBY tak berbuat apa-apa atas berbagai pelanggaran tayangan politik di televisi.

Apakah benar kurang bersinarnya konvensi partai Demokrat disebabkan oleh kurangnya penyiaran di televisi? ataukah ada penyebab lain, misalnya buruknya citra partai Demokrat akibat banyaknya kasus korupsi yang melibatkan elit partai ini? atau peserta konvensi partai Demokrat memang kurang populer di mata rakyat Indonesia ???

0 comments:

Posting Komentar