Usamah bin Ladin tewas dalam penyergapan di Abbottabad, Pakistan, Ahad, 1 Mei 2011. Setelah kematiannya beredar isi sebuah surat yang diduga merupakan surat wasiat mendiang Usamah Bin Ladin.
Surat wasiat itu diwartakan surat kabar Kuwait, Al-Aabaa, Selasa, 3 Mei 2011. Pada surat yang terdiri dari empat halaman itu tertulis tanggal 14 Desember 2001 atau tiga bulan setelah tragedi Menara Kembar World Trade Center 11 September 2001.
Surat wasiat yang muncul di media massa ditulis dalam sebuah komputer dan ditandatangani Usamah dengan nama "Abu Abdullah Usamah Muhammad Bin Ladin".
Dalam suratnya itu, Usamah menulis jika ia khawatir dibunuh oleh pengkhianat. Ia juga mengakui tindakannya, seperti serangan pada Menara Kembar World Trade Center, serangan bom bunuh diri kepada marinir Amerika Serikat di Libanon pada 1983, pembunuhan 19 marinir Amerika Serikat yang bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB di Somalia pada 1993, serta pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi pada 1998.
Selain catatan kekerasan yang telah terjadi, ia juga mengirimkan pesan kepada keluarganya. Ia meminta istrinya untuk tidak menikah lagi dan menyarankan anaknya untuk tidak bergabung dengan Al-Qaidah atau maju ke medan pertempuran. Ia juga meminta maaf kepada anak-anaknya karena jarang menghabiskan waktu bersama mereka.
tempointeraktif
Surat wasiat itu diwartakan surat kabar Kuwait, Al-Aabaa, Selasa, 3 Mei 2011. Pada surat yang terdiri dari empat halaman itu tertulis tanggal 14 Desember 2001 atau tiga bulan setelah tragedi Menara Kembar World Trade Center 11 September 2001.
Surat wasiat yang muncul di media massa ditulis dalam sebuah komputer dan ditandatangani Usamah dengan nama "Abu Abdullah Usamah Muhammad Bin Ladin".
Dalam suratnya itu, Usamah menulis jika ia khawatir dibunuh oleh pengkhianat. Ia juga mengakui tindakannya, seperti serangan pada Menara Kembar World Trade Center, serangan bom bunuh diri kepada marinir Amerika Serikat di Libanon pada 1983, pembunuhan 19 marinir Amerika Serikat yang bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB di Somalia pada 1993, serta pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi pada 1998.
Selain catatan kekerasan yang telah terjadi, ia juga mengirimkan pesan kepada keluarganya. Ia meminta istrinya untuk tidak menikah lagi dan menyarankan anaknya untuk tidak bergabung dengan Al-Qaidah atau maju ke medan pertempuran. Ia juga meminta maaf kepada anak-anaknya karena jarang menghabiskan waktu bersama mereka.
tempointeraktif
0 comments:
Posting Komentar