Pengguna jejaring sosial seperti facebook yang meningkat sangat pesat rupanya dimanfaatkan oleh para penjahat internet. Modus operandi para penjahat internet tersebut bermacam-macam, seperti mengirim sebuah pesan kemudian meminta data pribadi atau menawarkan barang tetapi setelah uang ditransfer ternyata barang tidak datang.
Sebuah survei yang dilakukan oleh microsoft mendapatkan bahwa terjadi peningkatan serangan phising dengan memancing orang membeli perangkat lunak palsu atau meminta data pribadi seseorang sebanyak 1.200% pada lingkup jejaring sosial tahun lalu.
Serangan phising biasanya dengan menggunakan metode mengirim pesan seolah dari rekan atau sanak keluarga dan berisi permintaan informasi pribadi yang kemudian digunakan oleh para penjahat cyber.
Menurut survei itu, tahun lalu serangan phising hanya 10% dari total kejahatan melalui jejaring sosial, namun akhir tahun lalu, proporsinya meningkat menjadi 85%.
Di Indonesia juga sudah terjadi penipuan melalui iklan facebook seperti yang dialami oleh Dini dan David. Dini, 16, pelajar SMA Negeri di Makassar mengaku rugi Rp1,5 juta. Dia mengaku tertarik dengan iklan milik Cahaya Batam Cellular di facebook. Mereka menawarkan harga BB tipe Tourch cukup murah. Ketika di hubungi melalui nomor 085323323553, seorang pria menyuruh dia untuk mentransfer uang Rp1,5 juta sebagai DP (uang muka),tetapi setelah uang ditransfer nomor telephone tersebut tidak bisa dihubungi.
David, 26, warga Jalan Sulawesi, Makassar, juga mengalami hal yang sama. David mengaku tertipu iklan penjualan laptop di layanan jejaring sosial Facebook. Dia engaku sudah telanjur melakukan transfer dananya sebesar Rp3.200.000 untuk pembelian laptop merek Sony. Tetapi ternyata iklan tersebut hanya iklan palsu dan barang yang dipesan tidak kunjung datang
sumber
0 comments:
Posting Komentar